Mengapa dadaku terasa berdebar-debar
ketika engkau menatapku?
Jiwaku terasa terbang melayang
Kupejamkan mata dan kuusir
bayang-bayang wajahmu
Sambil terus aku mencoba menerka
apakah keinginanmu
Mengapa engkau pergi saat aku mencoba
menghampirimu dengan gemetar?
Nyaliku telah rebah terkapar
Tolong beri aku isyarat
harus terus ataukah menyerah
Jangan biarkan aku terjerembab ke dalam
ketidakpastian
Semakin jauh aku pergi semakin terasa rinduku
Malangnya angin tak berhembus datang ke arahku
Seiring berlalunya waktu 'ku bertanya kepada ilalang
haruskah aku mencarimu ataukah mesti aku lupakan
Mengapa semua terasa menyakitkan?
Mungkin aku yang tak tahu diri
Tenggelam di dalam mimpi siang hari
Semakin jauh aku pergi semakin terasa rinduku
Sungguh aku rindu, aku rindu, aku rindu
RANGKAIAN KATA INDAH
Disini kan kutorehkan tinta... Disini kan kuungkapkan jiwa... Disini kan kucurahkan rasa...... Dengan rangkain kata yang sarat makna... Untaian kata puisi jiwa.... Untaian kata syair sahaja.....
Minggu, 01 Agustus 2010
RINDU SELINTAS BAYANG
Sabtu, 31 Juli 2010
ஜெசக் லங்க்காஹ்...(Jejak Langkahmu….)
Malam ini aku Mesti Pulang
Untuk Segera Tidur Di Kamarku Yang Gelap
Meskipun Sebenarnya aku Ingin Tetap Tinggal
Untuk Menikmati Bintang Untuk Menikmati Bulan
Sebentar Lagi Kasih Beri aku Waktu
Untuk Sekadar Mengucapkan Selamat Malam
Meskipun aku Tak Dapat Melihat Wajahmu
Tapi Hembusan Angin Cukup Menyatakan
Kehadiranmu Untukku
dan Sekarang aku Telah Tidur Sendiri Di Kamarku
Yang Gelap dan Dingin Penuh Angan-angan
dan Sekarang aku Telah Pulang Kembali Ke Rumah
Yang Kotor dan Kecil Penuh Cita-cita
Di Sinilah Di Kamarku Yang Gelap Ini
aku Ingin Menumpahkan Kerinduanku
Di Sinilah Di Kamarku Yang Dingin Ini
aku Ingin Menangis Di Pangkuanmu
Hari ini aku Pergi Sembahyang
Untuk Mendekatkan Diri Kepadamu
Semoga Kau Tahu Apa Yang Kumaksudkan
Semoga Kau Lebur Dosa dan Kesilapanku
TETES TETES DOA KAMI
Tersentak 'ku bangun dari impian
Aku melangkah susuri sungai
kembali mencari kegaibanMu
Suara jengkerik bernyanyi menyusup dan menggeletar
Kegaduhan ini begitu sepi
Seperti diam, seperti mati
Yang nyata hanyalah aku sendiri
Jangan Engkau menganggap aku mengusik istirahMu
Dada ini seakan hendak meledak
Sekian lama menahan rindu
Betapa pun jauh yang t'lah kutempuh
Coba Engkau isyaratkan bahwa Engkau ada di sampingku
Seperti yang tertulis dalam firmanMu
Seperti bintang, bagai rembulan
menyiram melegakan jiwaku
Aku dan istriku setiap saat berdoa
Agar Engkau peluk kami berdua
Aku dan istriku setiap waktu bersyukur
atas s'gala yang telah Engkau limpahkan
Kami tengah berjuang
meraih bintang-bintang,
tembus kepekatan mega
Ulurkanlah tanganMu, taburkanlah kasihMu,
puji kehadiranMu, amin
Semoga Engkau mendengar apa yang aku idamkan
adalah hakekat bahagia sejati
Kupertaruhkan segala-galanya
padangilah jalan kami berdua
Aku dan istriku setiap saat berdoa
Agar Engkau peluk kami berdua
Aku dan istriku setiap waktu bersyukur
atas s'gala yang telah Engkau limpahkan
Kami tengah berjuang
meraih bintang-bintang,
tembus kepekatan mega
Jumat, 30 Juli 2010
हेमत सिन्तामु.....( Hemat Cintamu ...)
Berhentilah sebelum terlambat |
BIARKANLAH HATI YANG BICARA
Coba diam sejenak, amati suara angin
Barangkali di sana ada yang engkau cari
Coba dekapkan wajahmu di bawah sinar lampu
Tak perlu kau katakan, rindumu telah terbaca ho..
Tumpahkanlah lewat nyanyian
Salah satu cara untuk menyiasati rindu
Kadang-kadang tanpa terasa
tetes air mata membasahi pipi
Coba katakan padaku apa yang engkau inginkan
Barangkali aku mampu melepaskan dukamu
Coba kau dekap hening terbang menembus waktu
Tak perlu kau risaukan luka dan kepedihan …….
Kadang-kadang tanpa terasa
mataharimu telah bersinar ceria kembali
Simpanlah mimpimu dalam kehangatan mentari
ketika embun masih menggantung
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara
Kau tak pernah tahu kapan dukamu terobati
Meskipun hujan t'lah mulai turun
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara
Rabu, 28 Juli 2010
Seberkas Cinta Yang Sirna
Masih sanggup untuk kutahankan
Meski telah kau lumatkan hati ini
Kau sayat luka baru di atas duka lama
Coba bayangkan betapa sakitnya
Hanya Tuhanlah yang tahu pasti
apa gerangan yang bakal terjadi lagi
Begitu buruk telah kau perlakukan aku
Ibu, menangislah demi anakmu
Sementara aku tengah bangganya
mampu tetap setia meski banyak cobaan
Begitu tulusnya kubuka tanganku
Langit mendung, gelap malam untukku
Ternyata mengagungkan cinta
harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
hikmah sakit hati ini
telah sempurnakan kekejamanmu
Petir menyambar hujan pun turun
Di tengah jalan sempat aku merenung
Masih adakah cinta yang disebutkan cinta
bila kasih sayang kehilangan makna?